Sabtu, 23 Desember 2017

Gegerok Tandak Milik Komunitas Adat Bayan

Karang Bajo ( SID). Gegerok Tandak, tarian pertama kali yang ada di Komunitas Adat Bayan - Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat Tanpa menggunakan alat musik, hanya dengan suara yang berisikan humor, pesan, dan nasehat.

Pengelola Pariwisata Adat dan Budaya (PPAB) Bayan yang mengakomodir  sanggar Tari Gegerok Tandak telah banyak menampilkan tari ini dalam penyambutan wisatawan yang datang ke Kampung Adat diantaranya, kunjungan rombongan dari Nusantara Kita Jakarta (Joni), Akademi Pariwisata Nusa Tenggara Barat, dan Kelompok Sanggar Tari Gegerok Tandak sebagai hiburan tradisional bagi para tamunya. Gegerok Tandak tarian pertama kali yang ada di Komunitas Adat Bayan - Lombok Utara. Tanpa menggunakan alat musik, hanya dengan suara yang berisikan humor, pesan, dan nasehat.

Tari Gegerok Tandak Milik Komunitas adat Bayan dan kesenian ini dulunya tampil pada acara Gawe Beleq Nyunatan  ( Pesta Besar hitanan ) yang bertempat di wulayah Kepembekelan Loloan, pembekel Bayan Timur dan Pembekel Bayan Barat, jadi caranya tampil secara beriring iringn sambil memegang teman yang di depan lalu ada yang memimpin untuk menyanyikan tembang Bodaya sementara teman yang di belakang mengiringi dengan suara binatang sambil menyampaikan pantun dan pesan pesan yang manarik.

Di Jaman dahulu belum ada kesenian Tawak tawak atau gendang Beleq maka salah satu sebagai penghibutr para penonton pada jaman dulu adalah  Gegerok Tandak di iringi juga dengan gerup pepaosan dan pemacan,

Tujuan dari terlaksananya gegerok tandak dulu disamping sebagai penghibur juga sebagai pengaman sebab cara kesenian ini tampil yaitu dengan cara keliling di seputara berugak Agung pada saat proses hitanan. Namun karena proses gawe belek saat ini jarang di lakukan maka kesenian gegeroq Tandak ini di Idupkan kembali oleh Gerup Kesenian gegerok Tandak Teruna Loloan dan Teruna Karang Bajo

Harapan kita semoga Kesenian Tradisional Gegeroq Tandak  ini bisa kita pertahankan dan bisa kita lestarikan dan terus di kembangkan oleh generasi muda kita kedepannya, sambil kita belajar menghidupkan kesenian tradisional lainnya seperti Pepaosan dan Suling Dewa ( Srdes ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar