Selasa, 24 Februari 2015

80 Persen Usulan Mengarah pada Pekerjaan Fisik

Bayan - Kepala Bappeda Kabupaten Lombok Utara, Ir. H. Nanang Matalata mengatakan, pada setiap Musrenbang-Des dan Musrenbang kecamatan, hamper 80 persen usulan itu mengarah pada pekerjaan fisik. Padahal yang seharusnya diusulkan itu adalah yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.


Penegasan tersebut disampaikan pada acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Bayan, 24/2. Demikian juga usulan dari 9 desa yang ada di Kecamatan Bayan yang anggaran untuk pekerjaan fisik hingga mencapai Rp. 50 miliar, sementara untuk anggaran sosial budaya dan ekonomi hanya Rp. 20 miliar.

“Seharusnya usulan pada Musrenbang seperti ini harus berdasarkan kebutuhan masyarakat, karena mengingat wilayah KLU dibagi menjadi beberapa bagian, seperti di Kecamatan Pemenang potensinya adalah pariwisata alam, dan tentu pembangunannya akan diperuntukkan untuk desinasi perkembangan wisata”, jelas Nanang.

Begitu juga dengan kecamatan Bayan yang memiliki lahan pertanian yang cukup luas, pariwisata alam dan budaya, tentu harus mengusulkan untuk pembangunan dibidang pertanian, wisata dan budaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. “Yang jelas usulkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat banyak”, tegasnya.

Terkait isu strategis di KLU, menurut Nanang harus disampaikan juga oleh bakal calon bupati KLU, seperti isu soal kemiskinan yang sekarang tinggal 34 persen yang penurunannya selama lima tahun ini hampir 9 persen. Selain itu soal pendidikan juga sangat penting untuk terus diperjuangkan, karena rata sekolah di KLU ini hanya 5,67, sementara di daerah lain di NTB sudah diatas 6.

“Jadi pendidikan itu mutlak harus menjadi skala prioritas di KLU dan harus dikejar agar mampu minimal menyamai daerah kabupaten/kota lain. Dan untuk mengejar itu, pemerintah sudah mendirikan sekolah Politehnik, dan diminta oleh Unram untuk menyediakan lokasi tempat pembangunan gedungnya”, jelasnya.

Selain pendidikan, juga bidang kesehatan yang dinilai kepala Bappaeda KLU masih rendah terutama yang terkait dengan gizi kurang dan gizi buruk yang hingga saat ini masih menjadi persoalan. “Kita sudah bangun sarana dan prasarana seperti puskesmas, rumah sakit dan lainnya, tinggal melengkapinya saja”, katanya.

Sementara camat Bayan, Sahti  minta kepada peserta Musrenbang Kecamatan yang terdiri dari para kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh perempuan agar mengusulkan pembangunan skala prioritas, yang nantinya akan dibawa ke Musrenbang Kabupaten. Musrenbang kecamatan Bayan dibuka langsung oleh asisten II Bupati KLU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar