Kamis, 09 Januari 2014

Mayarakat Adat Suku Bayan tiap orang 2 kali di cukur.


KBM, Musungan Karang Bajo kertamalip. pada saat di temuai oleh media di kediamannya di Dasan Baro 8/1/14, mengatakan bahwa Masyarakat Adat Suku Bayan ( Penduduk Asli Bayan )  yang berada di wilayah masing masing  4 Kepembekelan , yaitu wet Pembekel Belek Bayan Timur, wet Pembekel Belek Bayan Barat, wet Pembekel Belek Loloan dan wet Pembekel Belek Karang Bajo, pada umumnya  setiap warga itu  2 kali di lakukan mengkurisan ( cukur rambut  )  hal itu di karenakan adanya aturan adat istiadat setempat Suku Bayan  yang di jalankan dari jaman dahulu sampai sekarang.

Acara Mengkurian yang pertama di lakukan jika anak itu telah berusia mininam satu tahun dan acara mengkurisan ini dinamakan  merebak ( pertama )  jadi posisi pisau yang di pegang oleh kiyai Lebe atau kiyau santri itu menghadap barat Karena  anak yang di kuris menghadap ke barat dan kiyai menghadap ke timur, sedangkan mengkurisan yang kedua kali dinamakan merangkep ( kedua kali ) ketika anak berusia maksimal 5 tahun jadi posisi pisau yang di pegang oleh kiyai lebe atau kiyai santri  itu menghadap ke timur.

Daam Acar Mengkurisan secara adat suku Bayan ini  di lakukan ada 2 cara, cara pertama di semua  wilayah kepembekelan untuk mendapatkan air mel mel itu dengan cara di bacakab Pustaka( Lontar ) namanya takepan jati suara, takepan ini di baca semalam suntuk biasanya yang di baca itu kisah para nabi yang di uraikan dengan cerita pewayangan  oleh dua orang atau lebih namanya mak Pemacan dan mak pujangga, air mel mel ini gunanya untuk membasahi kepala anak yang akan di kuiris, sedangkan cara kedua  khusus wilayah Kepembekelan Karang Bajo untuk mendapatkan air mel mel itu dengan cara ritual mendewa sehari semalam dan mendewa in di lakukan oleh 5 orang atau lebih.

Mengkurisan secara adat suku Bayan biasanya di lakukan pada bulan, tahun hijriah dan hari juma’at, artinya menunggu diwasa yang bagus agar anak yang akan di kuris bisa rukun,  taat kepada orang tua, agama nusa dan bangsa. Sedangakan  Bulan yang biasanya di gunakan adalah bulan Rabiul Awal, Rajab, Sakban, sawal dan  Zulkaidah. Sementara bulan yang lain tidak di gunakan.

Sebelum proses acara mengkurisan orang tua dari anak tersebut menyediakan masing masing anak 1 ekor kambing pejantan yang cukup umur untuk di akikah, kambing yang di korbankan sebagai akikah ini di potong oleh kiyai Lebe atau kiyai santri, namun dagingnya tidak di bagi bagi langsung kepada pakir miskin melainkan semua keluarga pakirmiskin ini di undang oleh keluarga yang melakukan acara mengkurisan  itu untuk makan secara bersama sama di satu tempat, yang proses periapannya zikir dan doa di pimpinlangsung  oleh kiyai lebe atau kiyai santri baru setelah itu di lakukan proses acara mengkurisan. ( SK-22/0005 )



Tidak ada komentar:

Posting Komentar