Minggu, 08 Oktober 2017

Pelaku Pembunuhan Perempuan di Desa Sukadana Telah Tertangkap

Lombok Utara (Suara Koumintas) Teka teki penemuan mayat perempuan di Desa Sukadana Kecamatan Bayan Lombok Utara kini sudah terungkap. Diketahui korban adalah Sahran (35), warga Dusun Lendang Cempaka Desa Senaru. Hal ini diungkapkan Kapolsek Bayan Iptu I Made Sukadana, Minggu (8/10). Pelaku pembunuhan diduga inisial SS dan sudah ditangkap.

Warga Desa Sukadana Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara  dihebohkan oleh penemuan sesosok mayat perempuan. Kejadian itu terjadi pada Kamis, (5/10) sekitar pukul 08.30 Wita. Kondisi mayat yang sudah mulai berubah menjadi tulang belulang itu diketahui terkubur dalam gundukan pasir.

Kapolsek Bayan  mengatakan kronologis kejadian bermula ketika seorang pengembala sapi bernama Eje (25) yang melintas di perbatasan Dusun Lendang Gagak dengan Lendang Jeliti pada hari Minggu lalu, melihat seekor anjing sedang mengaruk pasir.

“Dia melihat anjing itu menggaruk pasir sambil meraung. Kemudian dia memberitahukan kepada orang tuanya yang bernama Amaq Jeje,” ujarnya.

Amaq Jeje kemudian menceritakan apa yang dilihat anaknya tersebut kepada Inaq Nurdini. Tak disangka pembicaraan itu didengar oleh anak Nurdini yang bernama Erni (30). Saat Erni hendak menuju kebun yang tak jauh dari tempat kejadian bersama tiga orang temannya, Erni lantas mencari tahu isi cerita yang didengarkannya tersebut.

“Pada hari Kamis jam 08.00 Wita ini saudari Erni bersama tiga temannya pergi ke kebunnya untuk ambil asam. Dia ingat cerita itu lalu coba dicek dan melihat gundukan dengan kondisi sudah rusak. Ia mencungkil pakai kayu dan menemukan lipstik, dan sampai akhirnya dia menemukan rambut,” jelasnya.

Saat mengorek gundukan seketika bau busuk tercium, merasa curiga saksi selanjutnya memberitahukan warga setempat sebelum melaporkannya ke aparat kepolisian. Anggota yang datang langsung melakukan olah TKP.

“Ada kain di sana dicoba di tarik tapi sangat keras dan mengeluarkan bau menyengat. Sudah lihat seperti itu dia curiga dan memanggil warga sekitar dan lapor ke polisi, kami datangi TKP oleh TKP Kapolres juga ada,” sebutnya.

“Kemungkinan diidentifikasi mayat itu terindikasi perempuan karena rambutnya panjang,” imbuh mantan Kanit Reskrim Polsek Senggigi ini.

Pihaknya setelah melakukan olah TKP dan langsung membawa mayat tersebut ke RS Bhayangkara guna dilakukan autopsi. Bersamaan dengan itu, Polisi sudah mencari informasi lebih lanjut untuk penyelidikan.

“Kita informasi kepada warga barangkali ada yang merasa kehilangan salah satu keluarganya, tetapi sampai saat ini belum kita dapat infonya. Yang jelas kami masih tetap memproses,” pungkas Kapolsek yang baru menjabat 5 hari itu.

“Kalau pelaku berinisial SS (41) warga dusun Lendang Jeliti Desa Sukadana. Kami tangkap di kediamannya,” ungkapnya.

SS yang sudah berkeluarga diduga   kekasih gelap Sahran. Dari penuturan pihak keluarga, korban sudah meninggalkan rumah sejak 19 September lalu sekitar pukul 19.00 Wita. Ia mengaku hendak pergi berobat.

“Menurut pengakuan adik korban bernama Sahriani sejak dia pamit untuk berobat sudah tidak pernah kembali lagi,” katanya.

Setelah diusut, korban tengah mengandung jabang bayi SS sehingga diduga meminta pertanggungjawaban ke rumah pelaku. Tetapi niatan Sahran alih-alih ditanggapi, pelaku justru mengajaknya ke TKP dan menghabisi nyawa korban.

“Pelaku mengakui perbuatannya. Dia mengatakan membawanya ke TKP kemudian memukulnya dengan batu di bagian kepala hingga pingsan dan akhirnya meninggal. Merasa panik, SS langsung menggali tanah dengan tangannya terus mengubur jasad korban di tempat,” jelas Made.

Untuk menghilangkan jejak perbuatannya, rencana SS akan membuat skenario. Usai tega membunuh wanita yang mengandung hasil hubungan gelapnya itu, ia menghubungi pihak keluarga Sahran dengan nomor ponsel lain dan mengaku seolah-olah dirinya adalah Sahran.

“Dua hari setelah hilang ada sms masuk ke adiknya yang menginformasikan seolah-olah itu korban baik-baik saja. Katanya dia kerja di Gili Trawangan jadi ngak usah khawatir,” katanya.
Lanjut Kasat Reskrim,

“Adiknya ini berulangkali nelpon korban tapi tidak diangkat. Lalu pelaku mengirimkan sms jika korban akan pergi dengan bosnya ke Bali, nanti saya hubungi jam 11 begitu isinya,” imbuh mantan Kanit Reskrim Senggigi ini.

Adanya sms palsu tersebut membuat pihak keluarga tak terlalu risau mencari. Namun persoalannya keluarga korban sudah mengetahui jika Sahran hamil, tetapi enggan mengakui siapa ayah dari anaknya itu.

“Memang keluarganya tahu kalau korban hamil tetapi dia ngak mau kasih tahu. Kasus ini sudah kita ungkap dan sekarang pelaku diserahkan ke Polda. Dia yang jelas dijerat pasal pembunuhan berencana,” demikian I Made Sukadana. (iko & Ardes)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar