Rabu, 14 September 2016

Untuk Pertahankan AKINO Perlu Ada Mobil Ambulan Desa

Karang Bajo (SID).  Kepala Desa Karang Bajo Kertamalip menuturkan bahwa Untuk Mempertahankan  Angka Kematian Ibu Melahirkan Nol ( AKINO ) maka Perlu Ada Mobil Ambulan Desa, sementara kita pake Ambulan Roda tiga ( TOSSA) sejak tahun 2011 hal itu disampaikan  Kepada Novianti S.Sos Peneliti study kasus Peran Jaringan sosial dalam penanganan peristiwa kegawat daruratan kehamilan dan persalinan dari Deparetemen Pasca Sarjana Sosiologi fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia  Jakarta  ke Desa Karang Bajo. 14-09-16.

Novianti S.Sos menyampaikan tujuannya  ke Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk mengadakan riset mengumpulkan data dalam rangka penulisan tesis dengan judul Peran Jaringan Sosial dalam penanganan peristiwa kegawatdaruratan Kehamilan dan persalinan  karena Desa Karang Bajo pernah menerima penghargaan dari menti Kesehatan pada Tahun 2013 sebagai Kader Lestari dan telah sukses di Bidang AKINO sehingga kami tertarik.

Adapun Reponden yang telah mendukung suksesnya AKINO di Desa Karang Bajo dan di kunjungi untuk berdialoq  yaitu
1.    Kepala Desa Karang Bajo (Kertamalip)
2.    Sekretaris Desa Karang Bajo (Suriatni)
3.    Bidan Desa Karang Bajo Nurasiah A.MD Keb.
4.    Petugas Pustu Desa Karang Bajo  (Denda Eka Yunliana)
5.    Supir Ambulan Desa Karang Bajo (Iranadi)
6.    Kader Posyandu Dasan Baro (Ratsinem)
7.    Kader Posyandu Karang Bajo (Nurul Bariah)
8.    Kepala Dusun Dasan Baro (Iramawan)
9.    Kepala Dusun Gol Munjit ( Hartono ).
10.    Dukun terlatih. Ancak ( Inaq Musti ).
11.    Pasen yang pernah di rujuk ke Puskesmas ( Ratsini )
12.    Sarjana Penggerak Masuk Desa (SPMD) ketua FIK.R Karang Bajo ( Dedi Irawan S.Pd)


Alasan Mengapa AKINO di Desa Karang Bajo bisa bertahan Nol sejak tahun 2007 sampai 2016 karena ada gerak dan tanggap semua Pelayan masyarakat  mulai dari kepala Desa, Semua Staf Desa,  BPD, LPM, PKK, Bidan Desa, Supir Ambulan Desa , Kepala Dusun, Kader Posyandu, Ketua RT,  Ojek /Ambulan Dusun dan Dukun terlatih,  selalu saling memberi dan menerima informasi tentang ke gawatdaruratan kehamilan dan persalinan warga masyarakat.

Kematian Ibu merupakan masalah yang sangat besar, baik dengan komplikasi Kehamilan, persalinan, Kesakitan ibu, status kesehatan sebelum dan semasa kehamilan mupun terkait dengan statusnya sebagai wanita serta prannya dalan kesejahteraan dalam keluarga. Kematian ibu tidak hanya di sebebkan oleh penyebab langsung ( Pendarahan, persalinan lama atau mencet tetapi juga oleh paktor tidak langsung lainnya termasuk malaria.

Permasalahan yang masi terjadi sebagai tantangan dari AKINO adalah Masih ada pernikahan  dini, Masih ada Persalinan yang di tolong oleh keluarga, Masi ada Bumil belum mau datang ke Posyandu, Bumil Belum mau  bersalin ke bidan Desa / nakes dengan alasan tidak ada biaya karena tidak ada BPJS, Bumil tidak mau di antar jemput menggunakan ambulan Desa roda tiga katanya goyang dan bau, Program Bersalin Geratis sudah tidak ada lagi oleh Pemerintah sehingga menyulitkan Kepala Desa untuk mempertahankan AKINO disamping itu Tidak ada Regulasi yang jelas tentang jaminan Kesehatan Kepala Desa dan Perangkatnya.

Tujuan AKINO adalah untuk mengurangi keterlibatan pran dukun beranak yaitu sebagai bentuk komitmen pusat dan daerah untuk mendukung target pencapaian MDGs  yakni mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu melahirkan, memang sampai saat ini dukun di perankan oleh Desa sebagai mitra kerja Bidan tetapi Dusun juga perlu di bekali dengan ilmu Kesehatan agar Dukun bisa membantu Pemerintah dalam member penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya keselamatan Ibu hamil di Dusun.

Harapan Kepala Desa Karang Bajo kepada Pemerintah Provinsi NTB agar memberikan Bantuan kepada Keluarga Miskin yang akan  persalinan  sehingga AKINO tetap terjaga dan memberikan Ambulan  roda 4 kepada Desa Karang Bajo ( Ardes).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar