KBM, Pembibitan Hortikultura Bisa Kita Buat Sendiri dengan sistim tempel atau dengan cara sambung dan usaha pembibitan bisa meningkatkan ekonomi keluarga hal itu disampaikan oleh Fathur Rahman Bilal. Penyuluh BPP/ UPTD Kecamatan Bayan pada acara Pelatihan Tekhnologi Tepat Guna di aula Kantor Desa Karang Bajo 13/12/14.
Fathur Rahman Bilal menjelaskan bahwa Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Desa terkait Penerapan TTG ( Tekhnologi Tepat Guna ) Program Desa Karang Bajo, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, Materinya yaitu Perbanyakan Tanaman Secara Vegetativ dengan Sistim Tempel ( Okulasi ) pada Komodity tanaman Hortikultura ( Mangga dan Rambutan ) dilanjutkan dengan Praktek, Peserta Mencoba melakukan kegiatan menempel lansung pada bibit tanaman Mangga dan Rambutan sedangkan Alat yang dibutuhkan : Pisau Okulasi, Gunting Stek, Tali plastic dan Bahan yang dibutuhkan yaitu Batang Bawah , Entries/ Mata Tempel atau Batang Atas dan Polybag atau karung bekas
Umur batang bawah yang dibutuhkan 3-5 bulan sejak semai dimedia guludan/ plupuhan lahan yang telah dicampur pupuk berupa pupuk kandang dan pupuk NPK, pertumbuhan batang bawah sangat bergantung pada kesuburan tanah atau lahan guludan, jika tanahnya kurus maka dengan sendirinya pertumbuhan batang bawah akan lamban untuk siap di tempel. Bibit batang bawah yang telah siap untuk ditempel dipilih pada bagian batang yang berwarna antara coklat dan berwarna hijau, lebar sayatan ⅓ dari lingkar batang dan panjang sayatan disesuaikan.
Pisau okulasi yang digunakan harus steril bersih dari bakteri dan tidak boleh digunakan untuk pisau dapur maupun untuk menyayat selain mata tempel dan batang bawah. Jenis cara tempel/ okulasi dan atau jenis sayatan yang digunakan yakni cara foker, buka jendela, segi empat biasa dan haji ali (berbentuk bundar) yang khusus dengan cara haji ali ini menggunakan alat pelingkar kulit entries dan batang bawah.
Persiapan entries atau mata tempel dilakukan sebelum menyayat batang bawah dan mata tempel diambil dari tanaman induk yang telah berumur 5-7 tahun, calon tunas yang diambil dengan cara disayat pula adalah calon tunas yang betul-betul sehat lalu setelah batang bawah disayat dengan cara foker pada saat praktek diusahakan cambium batang atas dan batang bawah jangan sampai tergganggu, dilanjutkan dengan sisipan mata tempel pada kulit batang bawah yang telah disayat tadi lalu di lakukan pengikatan dengan tali plastik yang telah disiapkan, cara mengikat harus dimulai dari bawah seperti pasangan genteng dan ikatan harus rapat untuk menghindari kontaminasi (Pengaruh dari luar).
Ciri-ciri tempelan jadi begitu kisaran 7-9 hari setelah ditempel mata tempel masih dalam keadaan berwarna hijau. Dan jika hasil tempelan selama 9 hari ujudnya berubah menjadi hitam itu artinya gagal jadi perlu buat yang lain.
Harapan Kepala Desa Karang Bajo Kertamalip kepada semua peserta Pelatihan TTG agar Munculnya Skil-skil kearah Penangkar Bibit Hortikultura khususnya dan semua jenis tanaman umumnya yang berada di Desa kita agar pada saat kita membutuhkan bibit di musim penghujan kita tidak usah mencari ke luar Desa. ( SK-22-0005 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar