Karang Bajo, KBM - Bayan dikenal sebgai poros Adat di Gumi Sasak Adi (sebuah sebutan nama pulau Lombok dalam kitab Negara Kertagama).
Untuk pengelolaan wilayah dan hutan adapt sebagai hak bersama maka komunitas-komunitas adat memiliki system pengetahuan secara turun temurun, hukum adapt dan struktur kelembagaan adat yang memberikan kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi.
Dan untuk menjaga kelestarian hutan (Pawang) adat, masyarakat Bayan mengangkat asuh Prusa Mangku Perumbak Daya yang fungsinya mengatur dan menata keberlanjutan hutan adapt bagi keberlangsungan hidup masyarakat Banyak.
Asuh Prusa Mangku Prumbak Daya adalah sebuah upaya untuk mempertahankan nilai-nilai kearifan budaya untuk pawing adat Bangket Bayan. Dalam ritual penobatan Mangku Perumbak Daya ini, terlebih dahulu dilakukan beberapa persiapan-persiapan dan tahapan-tahapan sebagai berikut:
Pertama, dilakukan gundem (musyawarah) tokoh-tokoh adat Gubug Karang Bajo. Gundem tersebut bertujuan untuk memastikan prosesi penobatan calon Mangku Perumbak Daya, yang dihadiri oleh para tokoh adat seperti Toak Lokaq, Pemangku, Kiyai, Ketib, Lebey, Penghulu dan tokoh-tokoh adat lainnya.
Kedua, Pembekalan kepada calon Mangku beserta keluarganya. Beberapa hari sebelum prosesi penobatan/pelantikan dilaksanakan terlebih dahulu calon Mangku beserta keluarganya diarahkan menuju rumah dinas Pemangku Karang Bajo untuk diberikan berbagai saran, nasehat dan wejangan terkait tanggungjawab yang diembannya.
Ketiga, Prosesi Ritual. Mangku Perumbaq yang diangkat sebelum diarak ke rumah dinasnya diberikan bedak rames. Pemakaian bedak rames merupakan permulaan dari ritual, dimana bedak rames ini merupakan bedak yang dibuat dari darah kerbau dengan berbagai campuran yang sudah ditentukan oleh aturan adapt dan sudah di do’akan oleh Lebey. Salah satu dari bahan bedak rames ini adalah kelapa, kunyit dan lain-lain. Maka dengan bedak rames inilah calon mangku perumbaq ini dibersihkan. Karena prosesi pemeberian bedek rames ini merupakan prosesi pembersihan tahap pertama.
Untuk pengelolaan wilayah dan hutan adapt sebagai hak bersama maka komunitas-komunitas adat memiliki system pengetahuan secara turun temurun, hukum adapt dan struktur kelembagaan adat yang memberikan kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi.
Dan untuk menjaga kelestarian hutan (Pawang) adat, masyarakat Bayan mengangkat asuh Prusa Mangku Perumbak Daya yang fungsinya mengatur dan menata keberlanjutan hutan adapt bagi keberlangsungan hidup masyarakat Banyak.
Asuh Prusa Mangku Prumbak Daya adalah sebuah upaya untuk mempertahankan nilai-nilai kearifan budaya untuk pawing adat Bangket Bayan. Dalam ritual penobatan Mangku Perumbak Daya ini, terlebih dahulu dilakukan beberapa persiapan-persiapan dan tahapan-tahapan sebagai berikut:
Pertama, dilakukan gundem (musyawarah) tokoh-tokoh adat Gubug Karang Bajo. Gundem tersebut bertujuan untuk memastikan prosesi penobatan calon Mangku Perumbak Daya, yang dihadiri oleh para tokoh adat seperti Toak Lokaq, Pemangku, Kiyai, Ketib, Lebey, Penghulu dan tokoh-tokoh adat lainnya.
Kedua, Pembekalan kepada calon Mangku beserta keluarganya. Beberapa hari sebelum prosesi penobatan/pelantikan dilaksanakan terlebih dahulu calon Mangku beserta keluarganya diarahkan menuju rumah dinas Pemangku Karang Bajo untuk diberikan berbagai saran, nasehat dan wejangan terkait tanggungjawab yang diembannya.
Ketiga, Prosesi Ritual. Mangku Perumbaq yang diangkat sebelum diarak ke rumah dinasnya diberikan bedak rames. Pemakaian bedak rames merupakan permulaan dari ritual, dimana bedak rames ini merupakan bedak yang dibuat dari darah kerbau dengan berbagai campuran yang sudah ditentukan oleh aturan adapt dan sudah di do’akan oleh Lebey. Salah satu dari bahan bedak rames ini adalah kelapa, kunyit dan lain-lain. Maka dengan bedak rames inilah calon mangku perumbaq ini dibersihkan. Karena prosesi pemeberian bedek rames ini merupakan prosesi pembersihan tahap pertama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar