Rabu, 11 Maret 2015

Jembatan Penghubung Dua Desa Ambrol

DKB - Akibat intensitas hujan yang cukup tinggi beberapa hari belakangan ini, menyebabkan pinggir jembatan sebelah barat penghubung dua desa yaitu Karang Bajo dengan Desa Loloan Kecamatan Bayan ambrol  pada Rabu 11/3 dini hari, dan tidak tidak dapat dilalui kendaraan roda dua.


“Jembatan ini baru beberapa bulan selesai dibangun, namun  karena rendahnya kualitas bangunan infastrukturnya dan minimnya pengawasan dari instansi terkait, sehingga baru hujan beberapa hari saja, tanah urukan yang digunakan untuk meratakan jembatan ambrol”, kata Lalu Sudarsah, salah seorang warga Desa Loloan.

Menurut Sudarsah, seharusnya dipinggir sebelah barat yang berdekatan langsung dengan sawah warga, bangunan infrastrukturnya diperkuat, sehingga mampu menahan tanah urukan. “Kalau kita lihat bangunan pinggir jembatan sepertinya pihak pelaksana asal-asalan, karena baru terkena air hujan saja sudah ambruk”, jelas Sudarsah.

Agar bisa dilalui kendaraan roda dua, puluhan warga setempat melakukan gotong royong dan menutup yang mabrol dengan menggunakan bambu. “Hanya jembatan ini satu-satunya memperdekat jarak dua desa yaitu Karang Bajo dengan Desa Loloan, dan agar bisa dilalui kendaraan roda dua, kami lakukan gotong royong untuk membuat jembatan darurat dengan menggunakan bahan seadanya”, kata puluhan pemuda sambil menggotong bambu.

Sementara Kepala Desa Karang Bajo, Kertamalip minta kepada pemerintah KLU untuk secepatnya memperbaiki pinggir jembatan yang rusak. “Saya sudah telpon pak Kadis PU, Drs. R. Nurjadi, dan beliau berjanji dalam dua hari ini jembatan tersebut akan diperbaiki”, kata Kertamalip.

Selain memperbaiki pinggir jembatan yang ambrol, lanjut Kertamalip juga perlu memperbaiki jalan yang berada diatas saluran air Dusun Lokok Aur yang bangunannya satu paket dengan jembatan tersebut. “Jembatan dan rabat beton yang dibangun diatas saluran tersebut baru beberapa bulan diresmikan, namun kini sudah rusak”, keluh Kertamalip.

Sedangkan beberapa warga yang ditemui media ini mengaku sangat menyayangkan pihak pelaksana yang membangun jembatan asal jadi, sehingga belum 6 bulan dimamfaatkan warga bangunannya sudah ambrol. “”Jadi kami berharap kepada pemerintah agar benar-benar membangun fasilitas publik dengan baik dan berkualitas”, tandas puluhan warga setempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar