Karang Bajo, Pengelingsir Masyarakat Adat Gubug Karang Bajo Amaq Riwas menuturkan bahwa busana kita dalam melaksanakan sreat Agama atau memperingati Hari besar Islam di Gubug Karang Bajo seperti Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, memakai Kain tenun has Bayan berwana Merah namanya Kain Londong Abang yang dipakai baik laki-laki maupun perempuan ini unik dan menarik 24-12-15.
Busana Masyarakat Adat wet Kepembekelan Karang Bajo Bayan yang datang pada saat merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ( Sreat Mulud ) di Kampu Karang Bajo yang unik dan menarik itu adalah mereka yang laki laki memakai busana Kain Londong Abang yang berukuran 1x2 meter dan merambu di pinggirnya lalu dipinggangnya ada dodot rejasa yang berwarna Hitam bergaris putih yang sebagai ikat pinggangnya adalah benang setukel, memakai ikat kepala berwarna coklat disebut sapuk batik, kelur masuk di areal kampu maupun Masjid Kuno tidak diperkenankan memakai Baju sedangkan yang perempuan juga sama memakai kain londong abang, atasnya pakae kain sampur atau selendang sedangkan penutup kepalanya disebut jong Bayan.
Lebih Uniknya lagi Masyarakat yang datang untuk melaksanakan sreat Mulud di Kampu Karang Bajo Ada yang membawa ternak besar maupun ternak kecil, seperti Kerbau, Kambing dan Ayam itu semua mereka ihlas membawa untuk di potong dan dimakan bersama tampa dia minta ganti rugi, artinya dia kalau membawa kerbau atau kambing berarti dia pernah berjajni dulu jika dia sukses dalam karir maupun pekerjaan maka untuk menyatakan rasa sukur kepada Allah dan tanda bukti kecintaan kepada baginda RasulullahSAW dia Bayar Pesangi ( Saur Ucap ).
Pada Peringatan sreat mulud tiap tahun Masyarakat Adat ada yang membawa kebutuhan sreat seperti masing masing membawa Kayu bakar, ada yang membawa Padi Bulu yang belum di olah, ada yang membawa Kelapa, ada yang membawa Bawang Putih, Bawang Merah, Laos Kemiri singkatnya bumbu bumbuan semuanya itu dibawa pada hari pertama ( Kayuq aik ) dan akan di olah pada hari kedua disebut ( Gawe Mulud ) sehinga tak heran jumlah kambing yang di potong oleh Kiyai Lebe hari itu di kampu Karang Bajo antara 50 ekor sampai 90 ekor. Di olah dalam satu tempat disebut pedangan dan dimakan secara berjamaah ditempat itu juga jika ada sisa baru bibawa pulang.
Harapan Para toak lokak kepada masyarakat adat yang akan ikut memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ( Sreat Mulud ) di kampu Karang bajo atau para tamu pengunjung yang ingin ikut merayakan agar tetap memakai busana yang di wariskan oneh nenk moyang kita Busana Adat Bayan yaitu memakai Londong Abang, Dodot Rejasa dan Sapuk batik dan tidak diperkenankan memakai baju ataupun alas kaki. Bagi yang tidak punya ditempat itu ada yang menjual dan aja jasa penyewaan ( dkb-01 ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar