Salah seorang warga gubug Adat Karang Bajo, Kecamatan Bayan Kabuoatebn Lombok Utara, Amaq Riwas, ketika menghadiri proses Lebaran Adat di kampu Mak Lokak Karang Bajo 18/10/13 mengatakan, bahwa pada setiap hari Raya Qurban masyarakat Adat Wet Kepembekelen Gubuk Karang Bajo juga menyerahkan Hewan Kurban berupa Kambing.
Sedangkan proses penyemblihan hewan qurban itu di potong oleh Kiyai Lebe yang kemudian dagingnya di olah dan di makan bersama setelah pelaksanaan Sholat Idul Adha di Masjid Kuno Bayan Beleq.
Sedangkan pelaksanaan Sholat Hari Raya Idul Adha di Masjid Kuno Bayan di laksanakan oleh Kiyai Penghulu, Kiyai Lebe dan semua Kiyai Santri, tanpa di ikuti oleh masyarakat adat pada tanggal 10 Zulhijah 1435 Hijriah itungan Sereat Bayan.
Kiyai penghulu dan Kiyai Lebe setelah turun dari Masjid solat Idul adha di lakukan proses Penyemblehan hewan kurban.
Setelah itu dilanjutkan dengan proses periapan yang di laksanakan Masjid Kuno yang mana Masyarakat Adat dari Kampu Mak Lokak Gantungan Rombong Karang Bajo, Mak Kiyai Lebe, Kampu Bayan Timur, Kiyai Penghulu dan Kampu Bayan Barat membawa Ancak yang bahannya terbuat dari Anyaman Bambu yang di tutup pake daun Pisang dan di ikat pake bambu yang isinya Nasi dan daging di kumpulkan jadi satu tempat lalu Para Kiyai ini naik lagi ke masjid untuk melakukan Doa bersama yang di Pimpin oleh Kiyai Penghulu atau Kiyai Lebe yang di hadiri oleh semua kiyai santrinya.
sedangkan orang yang mengantar nasi ancak (sebuah tempat yang terbuat dari bambu) itu menunggu proses acara di dalam masjid. setelah acara selesai nasi ancak itu di ambil dan di bawa pulang ke kampu masing-masing.
Proses selanjutnya adalah Periapan di Berugak Agung Kampu masing -masing, untuk masyarakat adat wet KarangBajo di laksanakan di Kampu mak Lokak Gantungan Rombong Karang Bajo proses priapannya di Pimpin oleh Kiyai Lebe kiyai Santri, Hadir juga Tokoh adat mulai dari Pembekel, Mak Lokak Penguban, Mak Lokak Pande, Mak Lokak walin gumi dan tokoh masyarakat adat lainny.
Daging daging hewan kurban itu tidak di bagi ke pakir miskin tetapi di masak dalam satu tempat dan di makan bersama oleh orang -orang miskin. Artinya orang miskin dikumpulkan menjadi satu untuk menikmati daging qurban.( Kertamalip )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar