Minggu, 08 September 2013

Warga kerjasama Dengan UPK Selesaikan RTLH

KBM - Warga masyarakat Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara dan pengurus Unit Pengelola Kegiatan (UPK) dan Tim Pendamping Masyarakat (TPM) menjalin kerjasama membangun Rumah Tidak layak Huni (RTLH) sehingga program tersebut berjalan lancar.



Demikian dikatakan ketua UPK RTLH Desa Karang Bajo, Mahsun Hidayat, ketika ditemui minggu 7/9/13. Menurutnya, pembangunan RTLH khususnya di Desa Karang bajo berjalan lancar tanpa ada kendala yang berarti, karena pihak pengurus dan masyarakat menggunakan suplier lokal untuk menyelesaikan bangunan RTLH.

“Kami mamfaatkan jasa tiga suplier lokal yaitu CV Sinar Selatan, CV Gading Mas dan UD Adi Sukses untuk menyelesaikan bangunan 452 unit RTLH.  Dan selama ini tidak pernah terjadi persoalan baik antar warga dengan pengurus UPK dan TPM ataupun dengan pihak supplier, karena bahan bangunan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan si penerima mamfaat”, Kata Mahsun Hidayat.

Dikatakan, keberadaan bantuan RTLH dari Kemenpera ini sangat dirasakan mamfaatnya oleh warga Karang Bajo, karena banyak diantara warga yang semula tidak berniat untuk membangun rumah, namun dengan keberadaan RTLH mereka mau berswadaya, dan hingga saat ini rata-rata sudah 50 persen rampung.

“Bantuan Kemenpera ini ternyata cukup dirasakan mamfaatnya dan mampu mendorong warga untuk membangun rumah yang layak huni. Karena kalau dihitung bantuannya memang hanya Rp. 7,5 juta perorang, tapi masyarakat yang mendapatkan RTLH melakukan swadaya”, jelas Mahsun.

Mail salah seorang penerima mamfaat di Dusun Ancak Timur mengaku bersyukur menerima bantuan RTLH yang pengelolaan dananya oleh pengurus cukup transparan sehingga tidak terjadi persoalan seperti di desa lain. “Saya dari dulu mengumpulkan bahan untuk membangun rumah, tapi ternyata tidak bisa kumpul. Dan setelah ada bantuan dari Kemenpera, barulah saya berjuang untuk membangun, lebih-lebih pengelolaan dananya cukup transparan dan bahan bangunan yang diberikan sesuai kebutuhan”, katanya.

Sementara Kades Karang Bajo, Kertamalip mengaku, dalam pelaksanaan program bantuan Kemenpera untuk RTLH, Karang Bajo patut menjadi contoh, karena untuk mempercepat pembangunan rumah 452 unit, pihak pengurus menggunakan jasa tiga supplier lokal yang benar-benar memiliki toko bangunan, sehingga pelaksanaan program ini berjalan lancar.

“Memang sebelum program RTLH  dilaksanakan, beberapa supplier dari luar Desa Karang Bajo banyak yang datang minta agar diberikan menangani pelaksanaan pembangunannya, namun tetap kami tolak, karena kami berpikir jauh lebih baik memamfaatkan suplier lokal dari pada orang luar yang belum tentu hasilnya baik”, jelasnya.

Dikatakan, pada beberapa program yang masuk desa, pihaknya pernah menggunakan jasa suplier dari luar desa, tapi selalu mengundang masalah, karena belum seratus persen pekerjaannya sudah ditinggalkan. Dan ini sangat berbeda dengan suplier lokal, yang bila terjadi kekeliruan lebih mudah komunikasinya sehingga semua persoalan cepat dapat diselesaikan.

Sementara Edi Setiawan dari CV Gading Mas mengatakan, program bantuan RTLH selain bermamfaat bagi warga miskin juga sekaligus membuka lapangan kerja. Karena yang mengejakan bangunannya mulai dari pembuatan batako dan lainnya digunakan jasa pekerja lokal. “Untuk buat batako dan yang mengejakan bangunan RTLH di Karang Bajo, semuanya adalah masyarakat setempat”, katanya.(sk-22/0001) www.suarakomunitas.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar