Jumat, 20 Juni 2014

Pengurus GSI Tingkat Kecamatan Bayan Melakukan Rakor.

KBM, Penanggung Jawab Pengurus  GSI  Tingkat Kecamatan Bayan Sahti MPD. Melakukan Rapat  Koordinasi di aula Kantor Camat Bayan yang di Hadiri oleh Kepala Puskesmas Anyar,  Kepala Puskemas Senaru, Kepala KUA. Kepada UPTD Dikbud Pora Kec Bayan dan Semua istri Kepala Desa membahas tentang Menyusunan rencana kerja GSI, menurunkan AKI dan AKB, Penyuluhan Keluarga Bumil, Bulin dan Bupas, hal ini penting Kebetulan di DPA Kecamatan Bayan ada dana GSI. 19/6/14.

Camat Bayan juga memaparkan pada dasarnya Program tentang GSI ( Gerakan Sayang Ibu ) belum maksimal jadi pada kesempatan ini perlu di evaluasi karna kita melihat tentang Gerakan Sayang Ibu tentu sekali gerakannya sangat istimewa  setelah kita liat personalia satgas banyak yang berperan bukan hanya perempuan saja tapi  laki laki juga berperan.

Pengurus GSI Kecamatan Bayan  adalah
1.     Penanggung jawab     : Camat Bayan, Danramil dan  Kapolsek 
2.    Pengarah          : Kepala  Puskesmas Bayan dan Senaru.
3.     Ketua Satgas         : Sekcam Bayan
4.    Sekertaris          : Kasi kesos Kec. Bayan
5.    Bendahara         :  Rukaiyah.
6.    Seksi organisasi     :Kepala UPTD Dikbudpora, PKK Kec. Bayan. Koordinator Bidan,
7.    Seksi Percetakan dan Pelapoan  : Kasubag Perogram Kec. H. Rusmiatun dan Asrin Tobilin,
8.    Seksi Tabulin         : Kepala KUA Kec Bayan Kepala LKP semua bidan desa.
9.    Seksi Donor Darah     :Kepala K2K2P
10.    seksi Program dan inpormasi :Hariadi, R. Sawinggih dan smua SPMD se Kec. Bayan.

Koordinator Bidan Senaru  Hj Rusmiatun. A.Md.Keb. menyampaikan  tentang  GSI di Kec. Bayan  sebenar nya sudah ada sejak 1994 bersal dari Bayan. Merambat ke Kabupaten  lain. Lalu  mengapa kita mau menghidupkan kembali sebab dari dulu ada Tabulin, terus terang dana tabulin sudah kita tidak tahu, yang berkepentingan juga adalah ibu pengurus yang lalu dia lebih tau jumlah uang yg masi ada dan bagaimana nasip uang itu.
Dana yg tersimpan di LKP tidak bertuan dan dana per penganten dulu sama sama Rp.5.000,di setor ke LKP. Kec, Bayan  komitmen awalnya adalah Para Bumil dia bisa melahirkan ke Puskesmas geratis dengan simpanan Rp. 5.000. Tetapi itu langkah awal belum ada program Jamkesmas. Pada dasrnya pihak puskesmas tidak setuju. Iya kalau dia bisa melahirkan di puskemas bisa geratis tetapi bagaimana dengan rujukan maka biayanya mahal. Na sekarang mau kita agar para ibu hamil mau menabung kembali seperti dulu.

 Kita  tau GSI besar sekali mampaatnya. Sekarang ini jumlah bidan di Kec. Bayan ada 40 orang  Bidan,  21 orang bidan  di tugaskan di Puskemas Anyar  dan 19 orang Bidan di tugaskan di Puskesmas Senaru jadi berkembang pesat bidan kita,  sekarang Ibu bersalin tidak ada kata tidak melahirkan di rumah dia harus melahirkan di bidan, dampak sudah jalan Cuma bagaimana perencanaan kita agar bisa tersusun dengan baik, kita membutukan bukti data pakta pisiknya, karen dengan adannyaa tugas tugas satuan kerja ini  banyak sekali harus ada satgasnya meningkatkan komitmen aparat dan komitmen masyarakat, tanpa ada dukungan dari ibu maka GSI tdk bisa lancer.

Pemerintah sudah ada keterlibatan  berupa dana  sekarang tinggal masyarakat mendukung dan tugas kita meningkatkan kepedulan dari Kades,  LSM, agar tdk ada kematian Bayi dan Ibu yg kita tdk tau, minmal ada upaya kita. Ada kemitraan lintas  sektor kec. Bayan Terkait GSI seperti Puskemas, mampaatkan Bidan Desa. Tim Penggerak PKK di kesehatan Ibu dan anak, da Penggalangan Kesehatan.  Membantu merujuk ibu hamil itu semua tugas kita bersama. Semua bergerak  rasa kasih sayiang yg di butuhkan, mengikuti dan mengkoodrinasi Kegiatan GSI di Desa dan Kecamatan

Tugas GSI di tingkat desa sama dengan tk Ke. Kec. Menyusun program kerja apa yg di tindak lanjuti dia program GSI , ada bendera kunig dulu keterbatasan inpormasi bendera kuning sekarang hilang, kenapa? apakah tabulin kita lanjutkan atau tidak?  atau kita bubarkan. Masalahnya Sekarang ada jamkesmas, tdk sama dengan cina jika pasangan punya anak  lebih dari 1 maka dia  harus pilih mau di penjara atau  denda?  Beda di korea semua orang kalau sudah jam 11 malam bekerja dia di suruh pulang buat anak, jadi tidak ada KB buat anak di gaji, dan santunan setiap bayi lahir sebesar Rp.200.000.000.

Berbeda di indonesai KB kita galakkkan dua anak cukup tetapi tidak maksimal.  PNS boleh menambah anak sekarang dari 2 jadi 3 cukup. Masyarakat anak bleh banyak istri boleh lebih dari 2 akibatnya banyak ibu hamil muda dan beresiko semakin banyak. Itulah tugas kita meng epaluasi kedepan. Dari 2012 sudah 200 Kontasepsi kita pasang. Kematapan sudah ber KB belum mantap dan resikonya tanggung sendiri.

2 Puskesmas Kecamatan Bayan belum ada pondok Singgah kesayanga ibu. Kalau ada itu Baru di angkut bumil  dengan puskel ke Puskesmas. kita harus ada kelompok Pendonor Darah sebab kita kekurangan darah, dari 10 bumil di periksa yang normal darahnya hanya 2 Jadi 8 bumil kurang darah , sekarang ada klas remaja agar dia siap sebagai istri dan ibu, permasalahan sekarang banyak anak SMP- SMA sudah Nikah dini  ini masalah.  Terlalu cepat mau kawin. Terlalu cepat mau puny anak. Perso alan ini kita upayakan untuk berkurang.

Kepala Puskesmas Anyar H. Husnul Ahadi. SKM. Mengharapkan kepada Pengurus  GSI Kecamatan Bayan agar melakukan monev di Pengurus GSI di semua Desa dan menyusun rencana Kerja, Melakukan pendataan bumil dan anak balita, Desa melaporkan ke Kecamatan dan Kecamatan melapor ke Kabupaten  ( SK-22-005 ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar